Senin, 14 November 2011

Vegetarian

http://medicalera.com
Pola makan vegetarian adalah suatu cara makan seseorang dimana hanya memakan makanan nabati. Orang-orang yang mengadopsi pola makan vegetarian semakin hari semakin bertambah. Hal ini terjadi karena kesadaran masyarakat akan perlunya pola hidup sehat dengan bahan alami semakin meningkat.
Banyak yang meyakini, dengan menjadi vegetarian orang lebih aman dari penyakit-penyakit mematikan, seperti jantung koroner dan stroke.
Meskipun begitu, menjadi vegetarian bukan berarti aman seratus persen atau tanpa risiko. "Tetap saja ada risikonya. Sebab, kelompok ini potensial kekurangan pangan hewani" ujar Prof Dr Ir Ali Khomsan, Guru Besar Jurusan Gizi Masyarakat IPB. "Akibatnya, tak jarang di antara vegetarian yang mengalami anemia atau penyakit kurang darah" ujarnya.

Hal itu dapat terjadi karena mereka kekurangan zat besi dan vitamin dari bahan pangan hewani. Di samping itu, para vegetarian juga kekurangan protein yang berfungsi membangun tubuh. Itu sebab, sebaiknya anak-anak tidak menjadi vegetarian. "Soalnya, kekurangan protein, terutama protein hewani, dapat menghambat pertumbuhan mereka" tegasnya.

Diingatkan, sebaiknya seseorang baru memutuskan menjadi vegetarian bila masa pertumbuhannya telah selesai. Yakni sekitar usia 18 tahun. Begitu pun dengan olahragawan, bila ia menjadi vegetarian kemungkinan daya tahan tubuh menjadi berkurang. Karena makanan dari hewani juga memberi kekuatan bagi energi tubuh. "Olahragawan yang vegetarian biasanya akan merasa lebih lemas dibanding yang bukan vegetarian" tandas Ali Khomsan.

Secara umum, vegetarian dibagi menjadi tiga golongan. Yakni pure vegetarian (vegan), lacto vegetarian, dan lacto-ovo vegetarian. Pure vegetarian adalah orang yang benar-benar hanya makan bahan dari tumbuhan dan sama sekali tidak mengonsumsi bahan makanan dari hewani. Sementara lacto vegetarian masih mengonsumsi susu. "Sedang lacto-ovo vegetarian adalah vegetarian yang masih mengonsumsi susu dan telur" jelasnya.

Memang, menu utama vegetarian adalah sayurdan buah-buahan. Namun, tentu saja itu tidak cukup. Para vegetarian perlu suplemen (makanan tambahan) tertentu, untuk mengganti kekurangan bahan yang dibutuhkan tubuh akibat tidak mengonsumsi pangan hewani. Terutama untuk bahan zat besi dan vitamin B kompleks. Suplemen didapatkan dari luar bahan makanan pokok. Namun, sejauh vegetarian tidak merasa mengalami gangguan dengan kesehatannya, tidak mengkonsumsi suplemen juga tidak apa-apa.


Semoga Bermanfaat 


Sumber : 
2011. http://repository.usu.ac.id [14 Nov 2011]
Zemanta. 2009. Untung ruginya menjadi vegetarian. http://caradietsehat.com [14 Nov 2011]

Stres

Setiap orang pasti memilikinya dan dapat terjadi dimana saja. Stres adalah pencerminan dari bagaimana kita mengatur hidup kita. Makanan yang tepat dapat membantu tubuh kita dalam mengatasi stres dengan lebih baik. 

Dampak Stres
Stres dapat mempengaruhi tubuh kita untuk menghasilkan zat racun yang dapat membuat kita letih, menderita, dan marah. Stres juga dapat menghilangkan kadar vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya. Stres pun dapat menurunkan kinerja sistem pencernaan dan membuat metabolisme menjadi lamban, yang akhirnya menyebabkan penambahan berat badan.

Mengidentifikasi Stres
Dengan melakukan uji mandiri ini Anda dapat mengetahui tingkat stres Anda, jawablah dengan jawaban "ya" atau "tidak"
Apakah Anda merasakan hal ini?
1. Selalu merasa letih?
2. Banyak mengonsumsi minuman stimulan?
3. Stamina merosot di tengah hari?
4. Alergi dan sensitif terhadap makanan?
5. kelebihan berat di sekitar perut?
6. Kecanduan alkohol?
7. Selalu ingin makan pasta dan roti?
8. Selalu lapar?
9. Selalu ingin makan yang asin atau manis?
10. Jantung berdebar?
11. Merasa galau?
12. Sakit kepala?
13. Marah?mudah menangis?
14. Buncit setelah makan?
15. Mengalami konstipasi atau diare?
16. Letih setelah bangun tidur?
17. Infeksi jamur?
18. Menderita depresi atau kegundahan?
19. Pening atau merasa melayang?
20. Gugup atau gelisah?
21. Mudah marah saat sedang haid atau PMS?
22. Acuh? tak mau diganggu?
23. Rambut rontok?
24. Insomnia?
25. Terdapat bintik pigmen berwarna coklat?
26. Gagal cerna? gas? kembung?
27. Tidak dapat menahan perasaan?
28. Emosi berkepanjangan?
29. Sulit untuk santai atau istirahat?
Cara penilaian
Jika jumlah jawaban "ya" kurang dari 5, Anda termasuk orang yang tidak memiliki stres
Jika jumlah jawaban "ya" antara 5-9, Anda memiliki sedikit stres
Jika jumlah jawaban "ya" sepuluh atau lebih, Anda benar-benar memiliki tingkat stres yang tinggi

Makanan yang dapat menyebabkan stres
1. Alkohol, merupakan penyebab utama stres.
2. Makanan manis dengan bahan utama gula.
3. Makanan berlemak
4. Daging merah
5. Makanan olahan seperti roti dan tepung
6. Margarin dan minyak
7. Makanan pedas
8. Zat tambahan, pengawet, dan bahan kimia lainnya

Makanan yang dapat menghilangkan stres
1. Seledri
2. Biji bunga matahari
3. Beras merah
4. Alga
5. Kubis
6. Almond
7. Buah berry
8. Biji wijen
9. Mentimun
10. Asparagus
11. Bawang putih
12. Alpukat


Semoga Bermanfaat


Sumber :2007. Mc Keith, Gillian. You Are What You Eat. Jakarta : Trans Media